发布时间:2025-06-17 08:46:19 来源:quickq加速器官方网站 作者:休闲
Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada perdagangan Senin (16/6).Investor memantau konflik bersenjata untuk melihat potensi eskalasi yang dapat mengganggu stabilitas kawasan, sambil bersiap menghadapi pekan padat rapat bank sentral global.
Dilansir dari Reuters, Selasa (17/6), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan greenbackterhadap mata uang utama global lainnya turun 0,25% ke 98,02. Pelemahan terjadi menyusul kabar potensi de-eskalasi perang dari Israel-Iran.
Baca Juga: FORNAS VIII 2025 Peluang Emas Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif di NTB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dikabarkan didorong untuk memanfaatkan pengaruhnya untuk menciptakan perdamaian dengan mendesak sosok dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Di sisi lain, pasar juga mulai mempertimbangkan risiko penutupan Selat Hormuz. Aksi semacam itu dapat memicu risiko ekonomi global yang lebih luas, terutama terkait dengan pasokan energi dari Timur Tengah.
“Yang mengejutkan hari ini justru adalah bahwa minyak, bukan emas atau dolar, yang merespons positif terhadap gejolak geopolitik ini,” ujar Kepala Strategi Pasar Global Bannockburn Forex,Marc Chandler.
“Mungkin dolar kehilangan statusnya sebagai aset safe-haven, tapi hari ini bukanlah hari pembuktiannya," tambahnya.
Bank Sentral AS (The Federal Reserve) dijadwalkan mengumumkan kebijakan terbarunya dalam waktu dekat. Meskipun pasar secara luas memperkirakan suku bunga akan tetap ditahan, para investor akan mencermati sikap bank sentral terhadap data ekonomi terbaru, yang menunjukkan pelambatan aktivitas ekonomi, meski tekanan inflasi tetap tinggi.
Baca Juga: Menteri Ekraf Bahas Upaya Kembangkan Sektor Pendidikan dan Ketahanan Ekonomi Kreatif
Investor juga masih menanti kejelasan terkait batas waktu kesepakatan dagang dari AS. Hingga kini, perjanjian perdaganganbelum juga disepakati dengan Uni Eropa dan Jepang.
相关文章
随便看看